Setelah mempercepat proses booting yang telah dijelaskan pada artikel lalu, kini saya akan menjelaskan bagaimana mempercepat kinerja Windows Vista setelah logon. Bagi yang belum membaca artikel saya tentang cara mempercepat proses booting, silakan klik di sini.
Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya komputer dengan sistem operasi Windows Vista dipaksa menanggung banyak beban-beban yang mungkin tidak begitu diperlukan oleh beberapa pengguna. Apalagi kalau spesifikasi hardware-nya lebih rendah dari ketentuan minimumnya. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengurangi beban-beban tersebut agar performa meningkat. Berikut selengkapnya.
Kita mulai dengan meningkatkan performa hard disk. Caranya dengan mengaktifkan penyimpanan cache pada hard disk agar dapat bekerja lebih cepat. Akan tetapi cara ini dapat beresiko kehilangan data apabila tegangan tidak stabil atau mati. Jadi bagi pengguna notebook gunakan baterai dan bagi pengguna desktop gunakan UPS. Berikut langkah-langkahnya.
- Buka Device Manager dengan cara mengetik kata “device manager” (tanpa tanda kutip) pada start search
- Klik ganda menu Disk drives sehingga muncul merk hard disk Anda
- Klik ganda salah satu hard disk Anda apabila menggunakan lebih dari 1 hard disk maka akan muncul jendela baru bernama Device Properties
- Klik tab Policies dan beri tanda centang pada Enable write caching on the disk dan Enable advanced performance lalu klik OK
- Selesai, lakukan juga pada hard disk yang lain apabila Anda memiliki lebih dari 1 hard disk
- Buka Registry Editor dengan cara mengetik kata “regedit” (tanpa tanda kutip) pada start search kemudian enter
- Cari key berikut ini :
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\ControlFileSystem
- Kemudian perhatikan kolom sebelah kanan lalu cari DWORD yang bernama NtfsDisable8dot3NameCreation
- Klik ganda DWORD tersebut kemudian ganti value-nya menjadi 1
- Klik OK dan restart komputer Anda
- Buka Start->Control Panel->Program and Features atau gampangnya tinggal ketik kata “Programs and Features” (tanpa tanda kutip) pada start search kemudian enter
- Klik pilihan Turn Windows features on or off pada panel Tasks sebelah kiri
- Hilangkan tanda centang pada fitur Windows yang tidak terlalu dibutuhkan
- Klik OK dan restart komputer seandainya diminta
- -c = Parameter ini berfungsi untuk men-defragment seluruh drive yang ada. Anda tidak perlu lagi mencantumkan nama drive karena seluruh drive akan di-defragment
- -a = Parameter ini hanya digunakan untuk menganalisa apakah drive tertentu perlu di-defragment
- -r = Parameter ini digunakan untuk mengakses default defragmenter yang hanya men-defragment file tak lebih dari 64 MB
- -w = Parameter ini berfungsi untuk men-defragment segala jenis dan ukuran file
- -f = Parameter ini berfungsi untuk men-defragment drive yang memiliki sedikit ruang kosong
- -i = Parameter ini berfungsi untuk men-defragment Windows hanya pada saat idle (tidak sedang digunakan)
- -b = Parameter ini berfungsi untuk men-defragment boot files seperti Bootsect dos, Safeboot fs, Safeboot csv, Safeboot rsv, Hiberfil sys, Memory dmp, dll agar proses booting menjadi lebih cepat
- -v = Parameter ini berfungsi untuk menampilkan informasi hasil defragment secara terperinci
- Buka Command Prompt dengan cara mengetik kata “cmd” (tanpa tanda kutip) pada start search kemudian enter
- Ketik nama drive dan parameternya dengan ketentuan “defrag (drive) (parameter)” (tanpa tanda kutip), misalnya kita ingin men-defragment boot files pada drive C maka kita isikan dengan “defrag c: -b” (tanpa tanda kutip)
- Tekan enter dan tunggu prosesnya sampai selesai
0 komentar:
Posting Komentar