Sejumlah besar 
obyek di alam raya, termasuk bintang-bintang dan quasar, memancarkan 
gelombang radio. Tak kecuali galaksi kita Bima Sakti (Milky Way), 
memancarkan sebuah desisan statis. Sebuah desisan yang pertama kali 
terdeteksi oleh Karl Jansky pada 1931. Galaksi lain juga mengirimkan 
latar desisan radio.
Namun signal yang terdeteksi 
baru-baru ini, dideskripsikan pada Rabu lalu (Seperti yang dilansir dari
 Sapcecom dan Yahoonews pada pertemuan ke-213 American Astronomical 
Society, sebagai suara terkuat paling jauh dari yang diduga para ahli.
Ada sesuatu yang baru dan sangat
 menarik sedang berlangsung di luar atmosfer Bumi, begitu ungkapan Alan 
Kogut dari Pusat Penerbangan Angkasa Goddars – NASA, di Greenbelt.
Satu tim yang dipimpin Kogurt 
berhasil mendeteksi signal tersebut dengan perangkat balon angkasa 
bernama ARCADE (Absolute Radiometer for Cosmology, Astrophysics, and 
Diffuse Emission).
Pada Juli 2006, istrumen itu 
diluncurkan dari Fasilitas Balon Sains Columbia milik NASA di palestine,
 Texas, dan mencapai ketinggian sekitar 36.500 meter), area lapisan 
tipis atmosfer yang bersentuhan langsung dengan ruang hampa udara luar 
angkasa.
There is “something new 
and interesting going on in the universe,” said Alan Kogut of NASA’s 
Goddard Space Flight Center in Greenbelt, Md.
Misi ARCADE adalah mencari 
tanda-tanda angkasa dari panas yang dihasilkan generasi pertama bintang,
 namun justru ia menangkap raungan dari luar angkasa. Sejauh ini raungan
 tersebut tetap menjadi misteri. Para ilmuwan menegaskan mereka sungguh 
tidak mengetahui suara apa sebenarnya itu…
Apakah ini merupakan hasil 
peristiwa alam di luar angkasa, berkas pantulan gelombang radio dari 
Bumi, atau adanya signal radio dari planet dan galaksi lain yang 
dihasilkan mahluk luar angkasa?
0 komentar:
Posting Komentar