Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya
akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis
Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru. Dan akhirnya kini keluar sebagai
“ramalan kiamat” Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang
digunakan untuk teori-teori ini ternyata melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan
berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar
Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin
saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah
obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi,
yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA.
Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini
bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012.
Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat
menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoritis, dua orang peneliti Jepang telah
menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin
mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai
dari Universitas Kobe telah mempublikasikan hasil penelitian mereka
dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang
mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris.
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris.
Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik
yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet)
besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu
karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau
Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA.
Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan
sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini.
Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan
planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi
kesalahan (error) pengamatan.
Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam
populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum
ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka
dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang
massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA.
Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek
Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa
karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Awal Pencarian Planet X
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”.
Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai
kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan
Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar
atau pencarian planet minor.
Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para
peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper
lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar,
tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds
of very interesting objects that may yet await discovery in the outer
solar system. We are still scratching the edges of that region of the
solar system, and I expect many surprises await us with the future
deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute
(PSI) di Arizona.
Planet X Tidak
Menakutkan
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).
Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien
yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat
di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk
menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita
memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini
mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil
jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno
berumur 6000 tahun.
Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah
sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun
demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru
(dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan
kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan
terror-teror di Bumi ini.
Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa
Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap
sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata
Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet
bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933.
Para
pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini
sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama
dicari para astronom selama abad ini.
Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang
penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang
menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki
bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet
yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari
jauh di balik Sabuk Kuiper.
Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada
pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi
penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan
karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.
0 komentar:
Posting Komentar