Sabtu, 19 Juni 2010 By: Gusti Yoga

Dari Teman Jadi 'Deman'?

Sebuah penelitian dan survei yang dilakukan di Universitas Amerika menyatakan bahwa 75% lelaki dan perempuan tertarik bahkan jatuh cinta dengan sahabat mereka sendiri. Setengah dari jumlah itu bahkan menyatakan bahwa mereka berharap bisa menikah dengan sahabat mereka.

Apabila anda sedang dalam situasi yang sama, mungkin anda bertanya-tanya apakah anda tetap menyukai sahabat sendiri atau mencari pasangan di tempat lain. Sebelum anda memutuskan hal itu, sebaiknya anda simak beberapa hal yang harus anda lakukan saat berada dalam situasi ini.

Hal pertama adalah teliti sahabat anda, apakah ia masih sendiri. Apabila ia sudah terikat dalam satu hubungan pernikahan atau pertunangan, sebaiknya buang jauh perasan itu. Jangan menjebak diri anda sendiri. Jadikan dia sebagai sahabat yang harus saling menghargai dan menghormati hubungan dengan orang lain. Tapi jika dia dan anda masih sendiri, lanjutkan saja.

Nilai persahabatan anda. Pikirkan baik-baik apakah dia lebih baik tetap menjadi sahabat atau kekasih. Banyak kasus yang membuktikan bahwa seorang sahabat bisa jauh lebih baik untuk tetap menjadi sahabat daripada kekasih. Perubahan menjadi kekasih justru akan ‘merusak' banyak hal, entah karena perubahan sikap atau karena pengaruh orang-orang sekitar. Kadang persahabatan tanpa romantika terasa jauh lebih indah, bermutu dan lebih langgeng.

Siap ditolak. Apabila anda tetap ingin mengubah suasana persahabatan menjadi cinta dengan sahabat sendiri, maka anda harus siap menghadapi sebuah penolakan yang berakhir dengan perubahan hubungan yang menjadi hambar atau kikuk.

Pertimbangkan sekitar karena di dunia ini anda tidak tinggal berdua. Mungkin anda bersahabat dalam satu kelompok. Pertimbangkan semua orang yang juga dekat dengan anda, jangan egois memikirkan perasaan berdua saja.

Yakinkan perasaan anda. Banyak orang yang hanya 'merasa' bahwa mereka sedang jatuh cinta pada sahabat sendiri. Padahal perasaan ini belum tentu benar. Mungkin saja mereka sedang patah hati dan kebetulan sahabat adalah teman curhat terbaik yang selalu ada. Dalam keadaan rapuh seperti itu, orang cenderung gampang merasa jatuh cinta, padahal itu hanya luapan emosi belaka. Ada pula yang merasa jatuh cinta hanya karena kesepian belum mendapat kekasih dan sahabat sendiri seolah menjadi 'pilihan satu-satunya daripada tidak ada'. Ini pula merupakan sesuatu yang buruk karena biasanya tidak berlangsung lama. Jadi yakinkan dulu perasaan anda.

Jangan terburu-buru. Jika anda berdua sudah sangat dekat, jangan terlalu cepat mengambil langkah maju. Sekali anda membawa suasana romantis dan dia pun merasakan hal yang sama, maka seluruh elemen dalam hidup kalian berdua akan berubah dan itu bisa menimbulkan konflik dan kejutan.

Bersiap untuk yang terburuk. Sebenarnya yang terburuk bukan hanya sekedar ditolak tetapi jika anda kehilangan dirinya sebagai sahabat dan sekaligus tidak pernah mendapatkannya sebagai kekasih karena perasaan anda kepadanya tidak terbalas. Jika anda ingin mencintai sahabat sendiri, resiko terburuknya ialah bisa kehilangan sahabat secara utuh. Dalam hal ini, pikirkan seberapa berharganya persahabatan anda. Apakah lebih baik anda tetap menjadi sahabat sejatinya tanpa cinta atau menyatakan cinta padanya dengan resiko kehilangan dirinya?

Berdoa. Banyak sahabat yang berubah menjadi kekasih dan itu adalah sesuatu yang indah. Memang segala kemungkinan bisa saja terjadi tapi ingat, sahabat merupakan sesuatu 'bagian yang hilang' yang selama ini anda cari.

0 komentar:

Posting Komentar